David menyeret tubuh Alya dari dalam rumahnya.
"Kau busuk, David!" Alya menudingkan jemarinya ke arah David.
Plaaak. Sebuah tamparan mendarat di wajah Alya.
"Aku tak pernah menginginkan pernikahan ini."
"Kau bisa menolaknya. Dan ini bukan sebuah penolakan yang dewasa."
"Apa yang kau ketahui tentangku? Ha!!"
"Aku tahu kau lelaki tak berperasaan."
"Kau boleh pergi sekarang."
"Pergi? Dengan bayi yang ada dalam kandunganku?"
"Aku tak pernah menginginkanya!"
"Biadab!!" Sergah Alya.
"Kau pikir airmatamu akan merubah keputusanku? Jangan pernah bermimpi, Alya."
David meminum habis isi dari botol minuman kerasnya. Alya mencoba mengambil botol yang ada dalam genggaman suaminya. Namun David kembali melempar tubuh Alya. Darah bercucuran dari daster Alya.
Brak!! Sebuah suara mengejutkan keduanya.
"Aku dan istrimu. Siapa lagi wanita yang akan kau bodohi, David?"

Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari Tiket.com dan nulisbuku.com #TiketBaliGratis.

FF2in1 "I'm not the only one - Sam Smith"