Surat untuk 'Mama' ..

By Sekar Setyaningrum - April 25, 2015

Surat untuk seseorang yang kelak ku panggil Mama,

Perkenalkan, Ma. Aku gadis yang masih setia menanti putramu meminangku. Gadis yang kelak akan menjadi ibu dari cucu-cucumu. Gadis yang punya mimpi sederhana; menjadi wanita yang dicemburui para bidadari surga.

Mama, ijinkan aku mencintaimu dari sekarang, terhitung sejak bait-bait cinta ini tertuang. Aku tak pernah tahu, entah dimana kelak kita kan bertemu atau mungkin kita pernah saling bertegur sapa?

Apapun itu, kau tentu juga merindukan menantu yang kelak mampu menjadi penyejuk dalam rumah cintamu, menjadi sumber ketenangan lahir dan batin. Maka ijinkan aku belajar menapaki bahtera yang kelak akan kami bina darimu, dari ibu yang telah melahirkan calon suamiku.

Baginya, anak lelakimu, surga tetap berada di kakimu, engkaulah jalan surga yang telah dijanjikan Tuhan untuknya. Bebebeda denganku, lewat putramulah kelak surga ku dapatkan.

Ma, aku ingin sekali bisa berbagi cerita denganmu, seperti saat aku membagi hari dengan ibuku. Ingin sekali rebah dalam pangkumu di sebuah senja, mendengarkan kau bercerita tentang putramu, tentang masa yang telah kalian lewati bersama.

Pernahkah Mama membayangkan sesuatu tentangku? Tentang waktu yang akan kita habiskan bersama nanti. Tentang rumah yang dipenuhi canda tawa penuh cinta. Tentang anak-anaku yang akan memanggilmu 'Eyang'?

Mama, aku bukanlah gadis cantik dengan pesona yang luar biasa. Bukan pula gadis berketurunan bangsawan. Aku hanyalah gadis yang ingin belajar banyak hal darimu. Tentang cinta, pengorbanan, juga kesetiaan.

Maka ajari aku, Ma. Ajari aku setapak demi setapak langkah dalam mengarungi kehidupan. Ajari aku menjadi wanita yang selalu berjalan di atas ridho putramu.

Ah, mungkin terlalu cepat aku membayangkan hal-hal manis yang akan ku lakukan bersamamu nanti. Aku hanya terlalu bersemangat membayangkanmu tengah ada di depanku. Mendengarkan ceritaku dengan senyum yang mengembang di wajah tulusmu.

Jika kelak Tuhan mempertemukan aku denganmu, maka ijinkan aku berterimakasih padamu. Pada wanita yang telah melahirkan calon suamiku, wanita yang dengan segenap cinta menerimaku sebagai anggota baru dalam keluarga.

Mama, cintaku kian bertambah saat aku menuliskan ini untukmu.

Ma, ini surat pertamaku untukmu. Semoga secepatnya aku bisa bertemu denganmu. Entah di mana dirimu saat ini, aku sedang menanti. Menanti putramu memilihku sebagai tambatan hati, sebagai wanita yang akan menemaninya menggapai surga.

Aku tak yakin engkau sedang membaca tulisanku saat ini, surat yang ku tulis dengan penuh cinta untukmu. Namun jika kau memang sedang membaca ini, ku mohon, Mama. Sampaikan rinduku untuk putramu, segeralah menjemputku. Aku sangat ingin menjadikannya lelaki yang menggelar sajadah satu shaf di depanku.

Dan jika putramu lah yang sedang membaca bait-bait yang kutulis dengan segenap jiwa ini, maka aku berharap dia menyampaikannya padamu. Tentang cintaku, tentang rasa rinduku akan sosok sepertimu.

Dengan segenap cinta,


Menantu masa depan.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar