Rahasia Kecil Tentang Diriku

By Sekar Setyaningrum - April 07, 2015

Sudahkah kalian mengenal aku?

Aku hanyalah seseorang yang pandai menyembunyikan kepedihan dengan kalimat-kalimat cinta.
Aku juga adalah seseorang yang suka menyamarkan bahagia lewat rangkaian kata-kata menyayat hati.

Aku sendiri kadang penasaran bagaimana caranya aku bisa melakukan semua kekonyolan ini. Aku hanya mencoba menyuarakan isi hati, namun kadang yang ku tulis justru sebaliknya.

Ketika aku menuliskan kalimat-kalimat indah bertahtakan cinta, mungkin aku tak benar-benar sedang jatuh cinta. Atau ketika aku menuliskan bait-bait menyayat hati, mungkin aku tak sedang terluka.

Aku sama seperti kalian. Aku juga sering tertawa atau bahkan menangis sesegukan. Aku sering merasa bahagia juga pernah amat terluka.

Seperti halnya wanita normal, aku juga merasakan cinta, terluka, bahagia, juga kadang merasa sangat kesepian.

Ketika aku sedang bahagia, aku bisa menangis menuangkan kalimat-kalimatku menjadi sebuah cerita. Bahkan ketika aku sangat terluka, aku bisa dibuat tersenyum oleh karakter yang kubuat sendiri.

Aku memiliki dunia yang tak dimiliki banyak orang.

Aku memiliki dunia yang tak semuanya bisa kubagi lewat tulisan-tulisanku.

Pagi ini ada satu pertanyaan dari salah seorang pembaca, pertanyaan yang selama ini cukup 'mengganggu', pertanyaan yang selalu dengan tiba-tiba mengubah suasana hatiku.

Dia bertanya "Kak, apakah semua cerita yang kakak tulis itu bagian dari isi hati kakak?"

Aku menulis dengan hati, setiap kalimat yang aku tulis mengalir dari hatiku. Aku suka menulis, aku mencintai satu kegiatan ini. Hampir semua yang aku tulis adalah kisah yang mungkin dialami banyak orang. Tapi tidak semua yang aku tulis adalah tentang diriku.
Pernah dengar jika seorang penulis bisa menjadi banyak karakter dalam dirinya yang sesungguhnya? Aku tak jauh berbeda.

Pertanyaan ke-2, ini yang sebenarnya sangat mengganggu.
"Ada bagian dalam novel kamu yang menceritakan jika sang pemeran utama mengalami trauma terhadap laki-laki dan membatasi hatinya dengan benteng kuat. Apakah itu yang membuat kamu jarang menceritakan kisah pribadimu? Apakah itu juga yang membuat kamu belum memutuskan untuk menikah? Apakah itu ceritamu?"

Baiklah. Hari ini aku akan membagi rahasia kecil tentang diriku.

Aku manusia biasa, aku rasa hampir setiap orang pernah merasakan kecewa dan patah hati. Aku akan menyetujuinya, aku memang pernah gagal, aku pernah kecewa yang benar-benar kecewa. Aku pernah tersakiti, juga pernah terluka.
Aku pernah mencintai dan kemudian disakiti (Aku juga pernah menyakiti, namun bukan itu jawaban yang dibutuhkan, kan? )

Aku menjadi sangat sensitif dengan pertanyaan-pertanyaan seputar pernikahan. Aku takut gagal, itu jelas. Siapa yang tidak pernah merasa takut? Meski terkadang aku merasa rasa takutku berlebihan, Menurutku ini hal yang wajar.

Jika ada yang bertanya apakah aku membatasi perasaanku kemudian aku menjawab ya, itu adalah bagian dari kebohonganku.

Siapa yang bisa membatasi sebuah perasaan? Perasaan, cinta, sakit, kecewa, juga perasaan yang lainya tak bisa kita cegah (menurut aku). Perasaan itu mengalir, tumbuh di dalam hati, ranum bahkan bisa saja mati.

Baiklah aku sudah mengaku. Aku rasa aku tak perlu menceritakan segalanya sedetail mungkin. Karena pada akhirnya aku telah merelakan dan memaafkan.

Banyak hal yang tak bisa ku ceritakan di sini. Jika kalian ingin mengenalku, perkenalkan, namaku Sekar, kerabat terdekat memanggilku Tia, aku hanya seorang yang suka menyuarakan isi hati lewat tulisan, menceritakan apa yang ku lihat lewat aksara. Aku sama seperti kalian. Bedanya; aku terlalu berambisi untuk menjadi seorang penulis. Itu saja.

Regards,


Sekar ^.^

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar