Ku Harap Kau Membaca Ini,,

By Sekar Setyaningrum - April 16, 2015

Boleh aku bercerita sedikit tentang perasaanku hari ini?

Aku harap kau membaca ini,

Pertama, aku ingin kau tahu aku mencintaimu. Aku mencintaimu sejak kau lebih sering membuatku tertawa, sejak kau menawarkan perasaan baru untuku.
Aku sudah berusaha keras membuat perasaan ini tak lebih berarti. Tapi kau terus membuatku jatuh semakin dalam pada hatimu.

Kedua, aku merindukanmu. Aku merindukan tawamu, selalu menyenangkan meski hanya ku dengar suara tanpa kau benar-benar ada.
Aku rindu hari di mana kau menggenggam jemariku, membisikan kata-kata cinta kemudian mengecup ujung kepalaku. Aku merindukanmu, sungguh.

Ketiga, aku sedang tersulut cemburu. Cemburu yang sekarang membuatku bahkan tak bisa lagi membendung air mataku. Yah. Aku cemburu. Tak perlu ku katakan siapa yang ku cemburui, terlalu banyak hal ajaib yang kau miliki, dan aku? Pernahkah aku menjadi hal ajaib bagimu?

Selanjutnya, aku tahu, kau bahkan tak pernah menjanjikan apapun kepadaku. Tapi aku terlanjur berharap lebih padamu, ku mohon, jangan lagi kau biarkan aku jatuh pada nestapa yang sama.

Dan yang terakhir, aku benar-benar sudah lelah. Aku mungkin mulai lelah, saat lagi-lagi aku harus memulai lagi dari awal. Juga mulai bosan saat untuk kali ke sekian aku harus kembali ke titik yang sama. Aku merindukan sesuatu yang akan benar-benar kusebut sebagai akhir. Akhir penantian, akhir kesendirian, akhir rasa sakit, akhir perasaan sepi. Aku hanya sedang menunggu waktu yang Dia janjikan untukku, atau mungkin sedang menghitung mundur waktu untuk menyerah. Ya.

Kamu mungkin bertanya-tanya, kenapa aku tiba-tiba seperti ini. Padahal harusnya aku berbahagia hari ini, namun aku justru tersungkur di sudut kamar gelapku. Foto terakhir kebersamaan kita dalam genggamanku, kau tersenyum, aku di sampingmu dengan ekspresi yang sama. Kita nampak bahagia. Aku menyesal tak mengabadikan setiap momen yang kita lewati bersama.

Aku sangat merindukanmu, sangat!!

Pernahkah terfikir olehmu? Menjadikanku gadis yang akan bersanding denganmu?

Apakah kau menginginkan hal yang sama? Menemukanku di sampingmu saat kau membuka mata?

Apakah kau ingin aku membuatkanmu secangkir kopi dan menyiapkan sarapan untukmu?

Aku bahkan membayangkan bayi mungil pewaris wajahmu.

Ya Tuhan, harapan macam apa ini semua? Aku kira aku tak akan pernah lagi memikirkan hal semacam ini.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar