Ibu, Pinjami Aku Sisa Tegarmu

By Sekar Setyaningrum - Desember 19, 2015

Untukmu, wanita yang telah membawaku hadir ke dunia.

Untukmu, wanita yang rela bertaruh nyawa.

Untukmu, wanita yang selalu kucinta.

Ibu,
Malam ini, ijinkan aku rebah di sampingmu. Memelukmu hingga pagi menjemput, hingga lebur segala penat dan pedih yang kurasa.

Begitu banyak cerita yang ingin kubagi denganmu. Namun ketika melihat lelah di matamu, tak sanggup bibir berucap keluh dan kesah. Aku hanya ingin menemanimu, melihat senyum di bibirmu, memelukmu, juga merasakan debar dalam setiap desah napasmu. Hanya itu.

Ibu,
Maafkan aku. Maafkan aku dengan segala kesibukanku. Maafkan aku atas ambisiku mengejar cita dan cintaku. Maafkan aku yang jarang sekali bisa menatap senja bersamamu. Ampuni putrimu, Ibu.

Taukah engkau jika putrimu kini teramat letih?

Jika tak mengingatmu, entah hal bodoh apa yang telah aku lakukan. Namun mengingatmu, menjadikanku gadis yang lebih dari tangguh.

Ingin sekali aku bertanya padamu, bolehkah aku menyerah kali ini? Sungguh aku teramat lelah, aku ingin sekali menyerah. Aku ingin sekali berkata sudah.

Namun, apakah kau akan membiarkan aku menyerah kalah? Ataukah kau akan memelukku dan mengatakan jika semuanya baik-baik saja?

Ibu,
Bagimu, aku selalu menjadi gadis tangguh pantang mengeluh. Namun sekarang, aku seperti sedang menghitung waktu untuk menyerah. Menghitung setiap detik untuk menanti akhir yang akan kusambut.

Aku tak pernah menyesali apapun, bahkan ketika hidup yang kujalani kian berat kurasa. Aku hanya menyesal, mengapa aku tak pernah belajar darimu, mengapa aku tak pernah melihat betapa tangguh dan kuatnya dirimu.

Dulu, kau akan memarahiku ketika aku menangis. Kini, makilah aku ketika aku lagi-lagi menangis. Bukankah kau mengajariku untuk menjadi gadis yang kuat? Lalu, jangan biarkan putrimu ini menangis lagi, Ibu.

Kau bilang, dulu kau mengajariku berjalan hingga bosan. Tapi kini, genggamlah terus jemariku sepanjang sisa hidupku. Jangan pernah bosan, jangan pernah membiarkanku tertatih sendirian.

Maka hari ini, pinjami putrimu ini hatimu, pinjami aku sedikit saja dari sisa ketegaranmu.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar