sebenarnya aku mulai lelah...

By Sekar Setyaningrum - Desember 25, 2014

Sial. Siapa yang harus ku kutuk saat ini? Pantaskah mengutuk orang lain atas perasaanku sendiri?? Aku benar-benar membenci perasaan ini. Jika boleh jujur aku menyesal pernah menaruh hati padamu.
Bodoh. Cinta ini membutakan logikaku. Hilangkan fikiran sehatku. Aku yang dulu acuh tak peduli kau ubah menjadi mahluk paling sering merajuk. Kau membuat mataku teramat sering berair karna rindu. Padahal aku tak yakin kau merasakan sedalam yang kurasakan.
Tak ada satu haripun yang ingin ku lewatkan tanpa mendengar kabar darimu. Aku selalu ingin memastikan jika kau baik-baik saja. Konyol bukan? Padahal kau bahkan tak pernah peduli apapun tentangku. Empat bulan terakhir namamu menjadi nama yang paling sering ku sebut diam-diam ketika aku berbicara dengan Tuhan. Oh iya. Sepertinya Tuhanpun mulai cemburu. Ketika aku yang dulu sering bercinta denganNya kini lebih sering menceritakan segala sesuatu tentangmu padaNya. Membisikan do'a do'a indah di malam penuh cinta. Semua hanya tentangmu.
Bahkan jika aku menuliskan kalimat panjang disini muaranya hanya satu itu Kamu !
Aku tak tahu bahkan jika perasaan ini tak pernah pantas kumiliki. Aku hanya tau satu hal, setiap menit dalam hidupku saat ini kuhabiskan untuk melukis senyumu. Dan setiap menit yang ku lalui bersamamu adalah setiap menit yang ku bayangkan sesaat menjelang tidurku.
Sebenarnya, aku mulai lelah. Aku mulai lelah berharap kau juga akan menaruh hati padaku. Aku mulai lelah dengan segala cemburu yang kubuat sendiri. Aku mulai lelah membayangkan kau akan memeluku kala sunyi membelenggu. Sungguh. Aku mulai lelah. Tapi ketika aku memperbincangkanmu bersama Tuhan (lagi) perasaanku kembali menggebu. Aku ingin memilikimu. Itu saja.
Kau harusnya tahu betapa pedihnya hatiku ketika aku membayangkan kau bersama gadis lain. Mengatakan kata-kata manis padanya. Dan, Ah aku tak sanggup membayangkan sesuatu yang lebih dari itu. Mataku panas, dan sesuatu yang tertahan dibalik mataku memaksa untuk tumpah dari sana.
Jika Tuhan memberiku pilihan maka aku akan tetap memilihmu. Atau tak pernah lagi jatuh cinta pada siapapun.
Tahukah kamu? Aku punya rahasia besar saat ini. Harusnya aku tak perlu mengatakanya disini. Tapi tak apa. Aku sudah tak lagi ambil peduli. Bahkan jika semua tak lagi menjadi rahasia. Kau tau apa itu?
Nah! Kau tau ! Iya. Aku mencintaimu. Itu rahasia yang ingin ku katakan padamu.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar