­
­

Januari 24, 2015
  • Share:

Kata Sebuah Napas

Januari 24, 2015
Kilau matanya meneduhkan. Jemarinya yang lentik memainkan kelopak mawar merah dalam genggamanya. Ada seulas senyum tersungging di bibirnya. Entah mengapa gadis itu begitu istimewa. Beberapa hari terakhir namanya menjadi nama yang paling sering disebut oleh semua dokter spesialis di rumah sakit ini. Bukan karna parasnya yang anggun, juga bukan karena dia satu dari...

Continue Reading

  • Share:

Ketika Aku dan Kamu Jatuh Cinta...

Januari 18, 2015
Senja itu satu tahun yang lalu. Kerudungnya menari. Ada embun dikedua mata indahnya. Disenja yang sama ditahun yang berbeda, aku kembali menemuinya. Gadis yang telah kucintai sejak tiga tahun yang lalu. Seharusnya sudah sejak awal rasa ini tak pernah ada. Bagaimana aku bisa menyebut ini cinta saat tasbih ada dalam genggamanya sementara rosario...

Continue Reading

  • Share:

kau tau betapa perihnya itu?

Januari 15, 2015
Tak ada kembang api. Tak ada sorak sorai gemerlap pesta taun baru. Sunyi. Tak ada tulisan harapan terpasang dimanapun. Aku meletakanya disini. Do'a-do'a indah kuterbangkan dalam sunyi. Tak ada lebih yang kuingini. Aku hanya ingin mengenal diriku kembali. Semua masih sama. Sama seperti satu tahun yang lalu. Aku masih sendiri mengutuk sunyi. Bagaimana...

Continue Reading

  • Share:

Jadi penulis?? it's my dream !!

Januari 13, 2015
Penulis? Pernah nggak sih kalian ngebayangin jadi penulis besar yang punya banyak buku karya sendiri? Waah.. Ketinggian ya? Atau paling nggak pernah nggak sih kalian pengeeen banget suatu saat buku kalian mejeng di toko buku. Aduh itu aku banget. Tapi aku rasa mimpi semua penulis hampir sama. Punya buku yang disukai banyak orang....

Continue Reading

  • Share:

Harusnya ini tentangmu...

Januari 03, 2015
Sebenarnya tak perlu kujelaskan panjang lebar disini. Intinya tetap satu-Kamu. Aku sungguh tak mengerti bagaimana cara kerja hati. Rindu ini menggelitik justru sesaat setelah kita bertemu. Ah ternyata ini bukan hanya tentang kamu. Tapi ini juga so'al rindu. Kadang ketika seharusnya aku lelap, aku justru tersedu. Mengingatmu. Merindumu. Kau takan tahu betapa menyesakan...

Continue Reading

  • Share: