­
­

Berapa lamakah beberapa waktu itu??

By Sekar Setyaningrum - September 23, 2013

Malam merayap pelahan, membungkus setiap rasa sakit ditubuhku. Dan saat sinar sang mentari mulai menari menyambut pagi, saat aku harus memulai segala sesuatu dengan yang baru, saat itulah kembali harus ku teteskan air mataku untukmu. Aku sudah letih terus membungkam rasa ini. Seandainya aku bisa mengatakan pada semesta apa yang sebenarnya terjadi pada hatiku. Seandainya aku bisa menumpahkan segala rasaku padamu. Mungkin hatiku tak akan seperih ini. Namun bukankah wanita selalu dinilai tabu untuk melakukan semua itu?? Untuk mengatakanya lebih dulu. Ah omong kosong, kenapa wanita harus selalu memperlakukan dirinya seperti itu? Mengapa harus selalu wanita yang menunggu? Bukankah mencintai dan dicintai itu hak setiap orang?. Ah entahlah. Aku masih saja beku dalam lamunanku, menatap kosong hamparan runput hijau halaman rumah sakit. Sebelum sebuah suara membuyarkan lamunanku. Dokter muda itu mengatakan sesuatu kepada ayahku. Hanya beberapa hal mampu ku tangkap dari obrolan itu. "Aku baik-baik saja, hanya perlu waktu beristirahat dirumah."
Berapa lamakah waktu itu?? Seminggu? Dua minggu? Atau atau bahkan sebulan? . Oh dasar bodoh pemikiranku, kenapa aku justru memikirkanmu?. Memikirkan berapa lama mungkin aku tak bisa bertemu denganmu, berapa lama aku mungkin tak bisa menatap wajahmu, berapa lama aku tak bisa melihat sorot mata itu masih banyak seberapa lama yang lain.
Aku mungkin bisa berdamai dengan masa yang telah menyalahiku namun sungguh aku tak pernah bisa berdamai dengan segala kecamuk batinku.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar