Untukmu yang Bernama Cinta...
Ini surat pertamaku; surat yang kutulis untuk sebuah nama yang kukenal sejak lama. Ini untukmu, untuk kamu yang bernama Cinta.
Bagiku, kamu tak asing lagi. Teramat sering namamu kusematkan dalam salah satu rasa yang kupunya. Meski hingga saat ini, aku tak pernah tau, di mana sebenarnya kau berada.
Orang mungkin akan bertanya-tanya, bagai mana mungkin surat pertamaku kutujukan untuk hal seabsurd dirimu. Tak apa jika orang mengira aku sama absurdnya denganmu. Karena nyatanya surat ini benar-benar kutulis untukmu.
Aku tak perlu berbasa-basi di tulisanku kali ini. Semua orang tahu tentangmu, meski aku tak tahu apakah mereka benar-benar mengenalmu atau hanya berbual mengagungkan namamu.
Pertama, aku sungguh ingin mengenalmu. Ya, mengenalmu sebagai sebenar-benarnya sahabat. Bukan hanya rasa agung yang kubusungkan dalam dada. Maka, sejak kau baca surat ini, terimalah uluran tanganku, bersahabatlah denganku.
Kata orang, kaulah sebab dari segala bahagia atau bahkan muara dari segala nestapa. Tapi tak apa, aku ingin kau menjumpaiku dalam sebaik-baiknya rasa. Tenang saja, kau tetaplah alasanku berbahagia. Meski sesekali kau ajarkan aku bagaimana merawat luka.
Hari ini aku bahagia, tentu saja. Karena mulai hari ini aku akan lebih sering menuliskan tentangmu. Namun bagaimana aku bisa menuliskan surat cinta jika aku tak pernah mengenalmu dengan sebenarnya? Itulah kenapa aku sangat ingin mengenalmu.
Ah iya. Entah kapan kau akan benar-benar menemuiku, aku berharap kau mengijinkanku menulis lebih tentangmu. Percayalah, aku tak pernah bermain-main denganmu. Jika aku mulai menuliskan tentangmu hari ini, itu karena aku sungguh merasakanmu dalam hatiku.
Maka, temuilah aku segera. Di titik segala rasamu bermuara. Aku menunggumu di dasar tempat bernama rasa. Akan kusambut kau dengan penuh suka cita. Dan bila masanya tiba, dengan segenap jiwa kau akan kuterima.
Terima kasih untuk mengijinkanku menuliskan tentangmu.
0 komentar